Kadis Kabupaten Buru Selatan dan Gempita Siap Wujudkan Lumbung Bawang Putih Nasional

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Kabupaten Buru Selatan, H. Aminuddin Bugis siap menjadikan Kawasan Gunung Penafafan dan Kapala Madan sebagai kawasan lahan tanam bawang putih. Pasalnya posisi daerah yang berada 900 sampai 2000 meter di atas permukaan laut ini sangat sesuai untuk pengembangan komoditi bawang putih. 

Hal ini ditekankan dalam rapat koordinasi Kepala Dinas Pertanian Kabupaeten Buru Selatan bersama Korwil Gempita Maluku M. Yasir Kaisuku dengan Koordinator Nasional Gempita, di Ragunan, Jakarta, Rabu (14/03/ 2018.)

Kadis Aminuddin menargetkan 30.000 hektar lahan di dua kecamatan Fenafafan dan Kepalamadan untuk ditanami bawang putih.  

“Potensi lahan tersebut memberikan peluang bagi masyarakat Buru Selatan sebagai akses kesejahteraan sekaligus turut berkontribusi dalam menudukung program perluasaan areal bawang putih”, ujar Aminuddin.

Aminuddin menyatakan Bupati dan seluruh masyarakat Buru Selatan telah berkomitmen mendukung program swasembada bawang putih yang dicanangkan oleh Mentan Andi Amran Sulaiman,

“Daerah kami pantas diberi kesempatan”, ungkap H. Amin sapan akrab Kadis Aminuddin.

Menurutnya, kesiapan ini bentuk dukungan Pemerintah Daerah terhadapa target terukur wujudkan swasembada bawang putih.  

“Bupati siap memberikan segala dukungan demi mewujudkan Kabupaten Buru selatan sebagai Lumbung Bawang Putih nasional”, tegasnya.

Untuk itu Kadis Aminuddin meminta kesediaan Mentan Amran untuk hadir di Buru Selatan dan meresmikan kawasan tersebut sebagai sentra bawang putih.

“Semoga ke depan Buru Selatan dapat menjadi lumbung bawang putih nasional”, harapnya.

Senada hal tersebut, Gempita Korwil Maluku, M.Yasir Kaisuku, mengatakan, jika ini terwujud, tentu produksi dan stok bawang putih nasional akan aman. Dengan demikian, tidak akan ada impor bawang putih. Bahkan, dengan potensi lahan seperti itu, maka Indonesia berpeluang bisa mengeksport komoditas itu.

“Komitmen Pemerintah Buru Selatan ini menepis alasan mangkirnya importir dari kewajiban tanam bawang putih yang menjadi paketan setiap import komoditas bawang putih, lahan di Buru Selatan ini menanti bibit untuk di tanam petani. Sebab Lahannya sangat cocok untuk pengembangan bawang putih”, ungkap Yasir.

“Ini sesuai harapan Mentan Amran untuk mengembalikan kejayaan rempah di Maluku” pungkas Korwil Gempita. 

Sekedar infomasi, berdasarkan data Kementan, total luasan lahan hortikultura untuk sayur mayur tercatat seluas 608,34 ribu hektare (ha) pada 2016. Lahan tersebut didominasi lahan bawang merah 149,64 ribu ha, disusul cabai rawit seluas 136,82 ribu ha. Sementara luasan lahan bawang putih yang mencapai 2.407 hektare hanya sebesar 0,4 persen dari keseluruhan lahan hortikultura.

Adapun kebutuhan bawang putih kurun 2013 sampai 2017 terus bertumbuh. Rata-rata mencapai 8,78 persen per tahun. Semetara dengan luasan lahan saat ini, produksi bawang putih lokal hanya berada di angka 21,15 ribu ton pada 2016. (p/ma)